BATAS-BATAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pada dasarnya batas-batas pendidikan Agama Islam mengarah pada
maksud pembatasan nyata dari pendidikan dalam jangka waktu tertentu.
Apakah
pendidikan itu seumur hidup atau kah hanya pada waktu tertentu saja,
dalam pribahasa kita mengenal istilah long live education atau
pendidikan sepanjang hidup, hal ini sesuai dengan hadis nabi yang
artinya ‘tuntutlah ilmu tiu sejak buaian sampai keliang lahat” (H.R.
Ibnu Abdul Barri) Hadis diatas secara eksplisit adalah perintah kepada
seluruh umat Islam untuk menuntut ilmu pengetahuan sejak usia dini
sampai ajal hendak menjemput. Secara implicit, hadist tersebut dipahami
bahwa pendidikan tidak mengenalbatas usia, dengan kata lain bahwa proses
pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia, dalam konsep pendidikan
Islam, Islam mengajarkan pendidikan terhadap anak yang baru lahir,
bahkan jauh sebelum ia lahir. Ada sejumlah ritual dalam Islam yang
merupakan proses pendidikan terhadap anak, seperti meng adzankan,
mengaqiqahkan, dan lain sebagainya. Paradigm ini nampak berbeda dengan
konsepsi pendidikan yang menunjukan adanya stimulus-respon dalam proses
pelaksanaannya, seperti yang kemukakan dalam teori belajar Edwin R.
Guthrie, yang mengatakan bahwa rentetan belajar dan menuntut ilmu itu
aalah hasil dari stimulus-respon sebelumnya yang kemudian menjadi
perangsang (stimulus-respon) untuk kegiatan selanjutnya, artinya dalam
proses pendidikan disyaratka adanya kesadaran si terdidik sehingga
memungkinka mnculnya repon terhadap stimulus yang diberikan pendidik.
Berdasarkan pandangan ini, maka pendidikan memiliki batas nyata, yaitu
dimulai ketika seorang anak dapat memberikan respon terhadap pendidikan
yang diberikan sang pendidik. Permasalahan yang muncul dari konsepsi ini
adalah kapankah seorang anak dapat memberikan respons tehadap proses
pendidikan yang diberikan padanya, pemasalahanpu semakin rumit ketika
perkembangan fisik dan psikologis setiap manusia berbeda satu sama
lainnya. Permasalahanpun muncul dalam menentukan batas akhir dari proses
pendidikan. Dalam konsep pendidikan, kedewassan si terdidik merupakan
batas akhir dari suatu proses pendidikan. Artinya ketika seorang anak
sudah dewasa dan mampu menjadi tuan bagi dirinya sendiri, maka ia telah
mencapai batas akhir pendidikan. Namun pada kenyataannya, perkembangan
fisik, kognisi, dan psikologis setiap orang tidak lah sama, sehingga
batas kedewasaan seorang manusia berbeda-beda. Tidak jarang seorang anak
yang kelihatan dengan usia dewasa tapi ada juga seorang dewasa tapi
nampak seorang anak-anak. Melihat adanya ketidak pastian dalam
menentukan batas awal dan akhir proses pendidikan, maka sangat tepat
jika pendidikan Agama Islam memiliki slogan long live education. Sebab
pada kenyataannya manusia membutuhka pendidikan sejak ia dilahirkan baik
pada saat ia mampu memberikan respon maupun jauh ketika belum mampu
memberikan respon, serta ia ketika dewasa ataupun telah dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar