MAKALAH
MEMANFAATKAN TENAGA
PENGAJAR PROFESIONAL
Di susun guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Hadis Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M. S. I
Di susun oleh :
Khoridatul Bahiyyah
2621110059
Kelas B
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Profesionalisasi
guru masih merupakan sesuatu hal yang ideal, namun bukan sesuatu yang
mustahil untuk diwujudkan, justru profesionalisasi guru akan menjadi
tantangan bagi siapa saja yang berkecimpung dengan bertanggung jawab
terhadap pelajaran sebagai guru.
Produk
pendidik sebetulnya bukan hanya menjadi kebutuhan orang – orang
pendidikan saja, tetapi semua aspek kehidupan kita membutuhkan produk
pendidikan tersebut. Produk pendidikan itu berkaitan dengan tenaga
pendidik yaitu guru.
Didalam
makalah ini saya akan memaparkan salah satu hadis tentang memanfaatkan
tenaga pengajar profesional. Jadi siapapun orangnya selama dia
profesional boleh mengajarkan bidang tertentu.
Hadist No. 13
MEMANFAATKAN TENAGA PENGAJAR PROFESIONAL
A. MATERI HADIST
حد
ثنا علي بن هاصم قال : قال داودحد ئنا عكر مة عن ابن عباس قا ل :(كان ن س
من الاسرى يوم بد لم يكن لهم فدا ء فجعل رسول الله صلى الله عليه وسلم فداء
هم ان يعلموااولادالانصارالتابة قال فجاء يوما غلا م يبكي الى ابيه فقال
ماشانك قا ل ضربنى معلمى قال الخبيث يطلب بز حل بد ر والله لاتا تيه ابدا )
(رواهاحمد فى ا لمسند,من مسند بني ها شم, بدايه مسند عبدالله بن عبس)
B. TERJEMAH
Ali
bin Hasyim mencerminkan kepada kami, ia berkata : Daud berkata, Ikrimah
menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abbas, ia berkata “ ada sejumlah
orang diantara para tawanan perang badar yang tidak mempunyai tebusan,
lalu Rasulullah SAW menetapkan tebusan mereka dengan cara mengajarkan
tulisan kepada anak – anak Kaum Anshor. Suatu hari, seorang anak menemui
ayahnya sambil anak itu menangis, maka sang ayah bertanya, “ ada apa
denganmu?” anak itu menjawab, “pengajarku telah memukulku”. Sang ayah
pula berkata si buruk itu, ia telah menuntut ( balas ) dengan bekas
perang badar!” demi Allah jangan lagi kau mendatanginya.
C. MUFRODAT
TEKS
| |
Tawanan
|
الأسرى
|
Tebusan
|
فداء
|
Menangis
|
يبكى
|
Ada apa dengan mu ?
|
ما شاء نك
|
Buruk
|
الخبث
|
D. Biografi Perowi
Ibnu
Abbas asli Abdullah bin abbas bin abdul Mutholib bin Hasyim bin Manaf
Putra dari paman rasul SAW. Beliau lahir 3 tahun sebelum hijrah,
Rasulullah pernah mendo’akannya supaya dapat memahami Al – qur’qan
karena kekuasaan ilmunya beliau diberi denagn julukan Al – Bahr dan
Khibr. Beliau wafat pada tahun 68 H di Thaif, beliau adalah salah satu
muffasir dari golongan sahabat dan juga seorang fuqoha. Perowi ini
terdapat pada semua kitab kutubu as sittah.2
E. Keterangan hadits
فداهم ان يععلموا اولادا لانصار الكتابة ( maka dari itu mereka mengajarkan baca
dan tulis kepada anak-anak muda tanah madinah,dan setiap satu orang di
perintahkan untuk mengajar sepuluh dari anak-anak tersebut sebagai
tebusan baginya).
Penerimaan nabi saw kepada pengajaran membaca dan menulis sebagai
ganti tebusan pada waktu itu,yang memang mereka bisa dalam hal itu,di
karenakan sangat butuhnya pada harta,untuk meluhurkan nama islam dalam
pandangan ilmu dan pengertian,dan untuk menghapus ummy(orang yang tidak
bisa baca tulis).3
F. Aspek Tarbawi
Guru
adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas dan pribadi tertentu yang mencakupp tanggung
jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
Guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
1. Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
2. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
3. Guru harus memaknai kegiatan belajar.
4. Guru harus melaksanakan penilaian.4
Jadi
dapat disimpulkan bahwa untuk menjaadi seorang pendidik yang
berkompeten, maka diperlukan beberapa kompetensi – kompetensi antara
lain :
a. Kompetensi personality ( kepribadian)
Kemampuan
dasar yang menyangkut pada kepribadian agamis dari pendidik, misalnya
dalam mengajarkan ilmunya hendaklah berniat untuk mencari ridho Allah
SWT.
b. Kompetensi sosial
Menyangkut kepedulian pendidik terhadap masalah – masalah sosial selaras dengan ajaran agama
c. Kompetensi profesional
Menyangkut
kemampuan untuk menjalankan tugas keguruannya secara profesional,
misalnya seorang guru harus ahli dalam bidangnya, menguasai materi, dan
sebagainaya.
d. Kompetensi pedagogik
Kemampuan dalam mengolah pembelajaran.5
PENUTUP
. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Ø Untuk
menjadi pendidik yang profesional tidaklah mudah, karena ia harus
memiliki kompetensi keguruan, tanggung jawab, dan wibawa.
Ø Pendidik yang profesional dapat mengacu pada tuntunan nabi saw
Ø Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik
Ø Guru merupakan teladan ( model ) bagi para peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
1. Imam Ahmad Bin muhammad Bin Hambal, Musnad Imam Ahmad. Jilid III ( Jakarta : Pustaka Azzam, 2007) hal. 30-31
2. Ibnu Hajr Al As qalani, Taqrib at-tahdzib. (Beirut Lebanon:Dar al Fikr, 1415 H/1995M)
Jus I hal 296.
3. Kitab surotunnabawiyah, juz 1hal.62
4. Mulyasa,guru profesional(Bandung:PT Remaja Rosdakarya)hal.37
5. Muhaimin dan Abdul Mujib,pemikiran pendidikan islam:kajian filosofis dan kerangka dasaroperasionalnya(Bandung:Trigenda Karya,1993),hal 173
Tidak ada komentar:
Posting Komentar