MAKALAH
KLASIFIKASI ILMU PENGETAUAN ALAM RAYA
“FISIKA”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi 2
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I
Disusun oleh:
Mausufah Hasanah
2021110080
B
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Mengungkapkan
suatu persoalan dengan perumpamaan seringkali dikemukakan oleh
Rasulullah SAW. Sehingga persolan itu menjadi begitu jelas dan mudah
dipahami oleh para sahabat dan kaum muslimin.
Diantara
perumpamaan seorang mukmin yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW salah
satunya adalah perumpamaan seorang mukmin seperti emas, yang mana hal
itu akan saya singgung dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
Hadits no. 35 (fisika)
A. Materi Hadits
عَنْ
عَبْدُا اللهِ بْنِ عَمْرِوبْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ{...وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ الْقِطْعَةِ مِنظء الذَّهَبِ
نَفَخَ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا فَلَمْ تَغَيَّرَ وَلَمْ تَنْقُصْ...} (رواه
أحمد فى المسند,مسند المكثرين من الصحابة, مسند عبد الله بن عمروبن العاص).[1]
B. Terjemah Hadits
Dari
Abdullah bin Umar bin Ash menceritakan kepadaku, bahwasanya dia
mendengar Rasulullah SAW bersabda: Demi dzat yang jiwa Muhammad barada
di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti sepotong
emas. Pemiliknya menipunya namun emas itu tidak berubah dan tidak
berkurang. (HR.Ahmad)[2]
C. Mufrodat
Indonesia
|
Arab
|
Demi
|
وَ
|
Dzat
|
الَّذي
|
Jiwa
|
نَفْسُ
|
Perumpamaan
|
مَثَلَ
|
Seperti
|
لَكَمَثَلِ
|
Sepotong
|
الْقِطْعَةِ
|
Emas
|
الذَّهَبِ
|
Meniup
|
نَفَعَ
|
Pemilik
|
صَاحِبُ
|
Berubah
|
تَغَيَّرْ
|
Berkurang
|
تَنْقُصْ
|
D. Biografi Perowi
Abdullah bin Amr bin Ash
Ada
yang mengatakan bahwa namanya Al-Ash lahir pada tahun 612M sampai 693
M. dan wafat pada usia 72 tahun yang bertepatan dengan tahun 63 H.
ketika beliau masuk Islam namanya diganti oleh nabi dengan Abdullah.
Gelar beliau adalah Abu Muhammad dan ada pula yang mengatakan
Abdurrahman atau Abu Nushair Al-Quraisy Ash Sahmi.
Beliau
dikenal sangat rajin membaca Al- Qur’an dan beribadah baik sholat malam
maupun puasa. Abdullah bin Amr sangat memperhatikan Al-Qur’an. Setiap
turun ayat dia hafalkan dan difahaminya hingga dia hadal keseluruhan.
Beliau memang dikaruniai akal yang cerdas, semangat dalam mencari ilmu
dan tekun menulis.
Jumlah
hadits yang diriwayatkan oleh beliau mencapai 700 hadits. Ia
meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Mu’adz bin Jabal, Abdurrahman
bin Auf dan lain-lain. Sedangkan yang meriwayatkan darinya antara lain
Abdullah bin Umar. Saab bin Al-Musayyab, Thowus dan Ikrimah.[3]
E. Keterangan Hadits
Hadits pendukung:
مَثَلَ الْمُؤْمِنِ مَثَلَ سَبِيْلَةِ الذَّهَبِ إِنَّ نَفَخَتْ عَلَيْهَا اَحَمَرَتْ وَإِنَّ وَزَنَتْ لَمْ تَنْقُصْ.
Artinya:
Perumpamaan
seorang mukimin seperti lempengan emas, kalau engkau meniupkan (api)
diatasnya ia menjadi merah, kalau engkau menimbangnya, tidaklah
berkurang.
Dalam
hadits diterangkan bahwa perumpamaan seorang mukmin itu seperti
sepotong emas artinya bahwa menjadi seorang mukmin itu haruslah bisa
menjadi orang yang dibanggakan. Dibanggakan karena dengan ujian yang
dialami, kekuatan imannya semakin kokoh, seperti emas yang dipanaskan
akan tetap terjaga kualitasnya. Kejujuran merupakan karakter yang selalu
menyatu dengan kepribadiannya seperti emas yang ditimbang tidak akan
berkurang.
Dengan
kata lain, emas itu tetap emas, kepribadiannya sebagai mukmin tidak
akan berubah karena situasi dan kondisi meskipun berada di lingkungan
kotor. Emas tetaplah emas, ini juga berarti seorang mukmin seharusnya
bisa Istiqomah atau memiliki pendirian yang kuat dalam mempertahankan
nilai-nilai Islam kemanapun ia pergi dan dimanapun ia berada dan
bagaimanapun situasi dan kondisinya, ia tetap dalam keadaan bertaqwa
kepada Allah. [4]
F. Aspek Tarbawi
Dari
keterangan hadits diatas dapat kita ambil aspek tarbawi atau
nilai-nilai pendidikan bagi kita semua yang bisa kita jadikan pegangan
dalam kehidupan sehari-hari. Aspek tarbawi itu antara lain:
1. Kita harus memiliki pendirian yang kuat
2. Kita harus menjaga sikap jujur dan tetap dipercaya terus
3. Kita harus selalu menjaga kepribadian kita dimanapin kita berada
PENUTUP
Menjadi
seorang mukmin hendaknya harus memiliki iman yang kokoh dan selalu
menjaga kualitas keimanannya. Selain itu seorang mukmin seharusnya bisa
istiqomah atau memiliki oendirian yang kuat dalam mempertahankan islam
dimanapun ia berada.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Wafi. ____. Terjemah Arba’in Nawawi._____:______
Hamid, Abdul. 2009. Terjemah Musnad Imam Ahmad. Jakarta: Pustaka Azzam.
Musnad Imam Ahmad. Juz II.
….books.google. co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar